Makalah model Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW Dalam Pendidikan
Nama: Silvya Noor Suci Munggaran
Kelas: MKS/V/C
Latar Belakang
Rasulullah
adalah pemimpin ulung dan manager terhebat sepanjang sejarah kemanusiaan. Sisi
kehidupannya sarat dengan hikmah yang dapat digali dari berbagai dimensi
kehidupan. Dikalangan muslim, Muhammad dikenal luas sebagai seorang pemimpin
dalam pendidikan, mendidik istri dan keluarganya dengan pendidikan yang
manusiawi dan menakjubkan. Mendidik para sahabatnya agar menjadi sahabat dikala
suka maupun duka, sedih dan gembira, damai maupun perang. Mendidik tetangga
dengan amal nyata, sehingga para tetangganya mengerti dan menikmati bagaimana
bertetangga dengan sebenarnya. Mendidik musuh-musuhnya agar komitmen dengan
setiap perjanjian dan peperangan yang melibatkannya. Mendidik para raja dan
penguasa untuk memahami dan mengerti hakikat seorang hamba dihadapan tuannya,
mendidik manusia sahaya menjadi manusia merdeka, Mendidik manusia seluruhnya
menuju ridha dan cahaya-Nya, Semua takkluk kepada tarbiyah yang digulirkannya.
Untuk dapat dipahami secara lebih baik Prof.
influence
Muhammad, the propet of Islam, must be placed high on the list of those who
have shaped thworld. Surely it would be markedly diffrenhad he not been”[1] Dr.
James E. Royster dari clevalend State University, yang telah melakukan riset
intensif tentang peran Muhammad sebagai seoang guru, teladan dan sebagai
seorang manusia ideal, telah banyak membahas kesan-kesan kaum muslimin terhadap
Nabi mereka. Dalam pengantarnya, dia menyatakan bawa mungkin tidak ada seorang
pun dalam sejarah manusia yang telah banyak dikaji dari pada Nabinya kaum
Muslimin (Muhammad). Kenyataan yang seringkali dilupakan oleh ilmuwan-ilmuwan
non-musim ini, harus dipahami dalam rangka menilai secara tepat pengaruh Muhammad
diantara mereka yang mengakuinya sebagai seorang Nabi . Bagi Royster, Muhammad
telah mengajarkan kebenaran dengan ucapan dan mengamalkan kebenaran itu dalam
kehidupannya. Kesimpulannya yang tidak
kalah penting adalah : “ Muhammad as teacher, exemplar and ideal man fulfills
in Islam a role that can hardly be overestimated. From him hundreds of millions
of muslim derive both meaning for personal existence and means for character
development and spiritual achievement. In tems of continuing
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan
dipahami sebagai segala daya dan upaya
bersama untuk menggerakkan semua sumber dan alat (resourses) yang tersedia
dalam suatu organisasi. Sedangkan Kepemimpinan pendidikan sebagai mana
diungkapan oleh Fachrudi bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan
dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya
dengan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,agar
kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif
di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.
Dalam
bahasa Arab, kepemimpinan sering diterjemahkan sebagai al-riayah, al-imarah,
al-qiyadah, atau al-zaamah. Kata-kata tersebut memiiki satu makna sehingga
disebut sinonim atau murdif, sehingga kita bisa menggunakan salah satu dari
keempat kata tersebut untuk menerjemahkan kata kepemimpinan. Sementara itu,
untuk menyebut istilah kepemimpinan pendidikan, para ahli lebih memilih istilah
qiyadah tarbawiyah.
Dalam
Islam Kepemimpinan begitu penting sehingga mendapat perhatian yang sangat
besar. Begitu pentingnya kepemimpinan ini, mengharuskan setiap perkumpulan itu
memiliki pimpinan, bahkan perkumpulan dalam jumlah yang kecil sekalipun. Nabi
Muhammad Saw bersabda : “Dari abu said dari Abu Hurairah bahwa keduanya
berkata, Rasulullah bersabda, “Apabila tiga orang keluar bepergian, hendaklah
mereka menjadikan salah satu sebagai pemmpin.” (HR.Abu Daud)
Model Keberadaan seorang pemimpin
sebagaimana terdapat dalam hadis tersebut adalah model pengangkatan. Model ini
merupakan model yang paling sederhana karena populasinya hanya tiga orang. Jika
populasinya banyak, mungkin saja modelnya lebih sempurna karena ada beberapa
model perwujutan pemimpin[2].
Jamal mahdi melaporkan: “Hasil studi menyatakan bahwa yang terbaik dalam
melaksanakan tugas adalah pemimpin yang dipilih langsung, selanjutnya pemimpin
yang memenangkan suara terbanyak, lalu yang terakhir pemimpin yang diangkat.”
Kepemimpinan dalam definisi di atas memiliki konotasi general, bisa
kepemimpinan Negara, organisasi politik, organisasi sosial, perusahaan,
perkantoran, maupun pendidikan. Madhi selanjutnya menegaskan bahwa diantara
jenis kepemimpinan yang paling spesifik adalah kepemimpinan pendidikan (qiyadah
tarbawiyah atau educative leadership), karena kesuksesan mendidik generasi,
membina umat, dan berusaha membangkitkannya terkait erat dengan pemenuhan
kepemimpinan yang benar.
B.
Karekteristik kepemimpinan Rasulullah
Kepemimpinan
Rasulullah memiliki berbagai macam kelebihan, keunikan dan ciri khas yang
sangat meonjol dibandingkan gaya pemimpin lainnya, seperti yang diungkapkan
oleh G. Hart bahwa dengan karekteristik tersebut Hart memasukkan rasulullah
sebagai orang nomor satu yang paling berpengaruh di Dunia. Bahkan dalam segala
aspek kehidupan Rasulullah selalu unggul. Tidak ada di dunia ini pemimpin yang
ucapan, perkataan dan perbuatannya dibukukan hingga berjilid-jilid banyaknya
seperti Rasulullah.
Adapun
karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya adalah :
1.
Ke-Tuhan-an
Ciri utama dan pertama dari kepemimpinan Rasulullah adalah
manajemen yang didasarkan oleh nilai-nilai yang diaajarkan oleh Allah SWT.
Nilai-nilai yang dihimpun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang kemudian
dikenal dengan nama Al-Qur’an.
Turunnya Al-Qur’an secara bertahap inilah yang kemudian menjadi
panduan Rasulullah dalam mengelola dakwahnya. Memeberikan arahan dan pedoman
untuk mewujudkan visi Islam di muka bumi seperti dalam Al-qur’an “ Dialah
(Allah) yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar
agar Dia menenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musrik
membenci. ( Ash-shaf: 9)
Inilah visi dakwah Rasulullah menjadi pemenang dalam masalah agama.
Yaitu dalam kalimat tauhid, aqidah, penyembahan dan pengabdian yang benar
kepada Allah.
Visi lainnya yaitu menjadikan Rasulullah pemenang dalam masalah
keduniaan, sehingga Islam dan ummatnya menjadi winner dan champion sejati.
Menjadi sebaik-baik umat dan sebaik-baik makhluk (khoirul bariyah) dimuka bumi.
Namun Allah Juga mengajarkan kepada Rasulullah visi yang
konprehensif yaitu visi untuk menjadi champion di dunia dan akhirat seperti
firman Allah : “ Dan diantara mereka ada orang yang berdoa: “ Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebakan di akhirat dan peliharalah kami dari
siksa api neraka.” (Al-Baqarah: 201)
Visi yang bernafaskan keTuhanan
inilah yang menjadikan kepemimpinan Rasulullah sukses secara gemilang dalam
segala aspek kehidupan. Baik dalam aspek agama, moral, ekonomi, pemikiran,
militer, sosial, seni dan budaya. Baik masalah pribadi, keluarga, masyarakat,
Negara hingga hubungan international.
2.
Universal
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang menyeluruh baik
sisi waktu maupun tempat. Sehingga kepemimpinan Raslullah dapat diterapkan
dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
a.
Seorang
guru dapat mencontoh Rasulullah dalam mengelola murid-muridnya, karena
kepemimpinan Rasulullah terbukti menghasilkan murid-murid yang luar biasa
semisal Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali.
b.
Seorang
jenderal dapat mencontoh kepemimpinan Rasulullah dalam melahirkan
prajurit-prajurit yang hebat semacam Khalid bin Walid dan Usamah.
c.
Seorang
ilmuwan dapat mencontoh Rasulullah dalam melahirkan ilmuwan dan para pemkir
ulung, semisal Umar yang terkenal dengan ijtihat-ijtihatnya yang brilian, Abu
Hurairah dengan kekuatan hafalannya dalam mugumpulkan hadis.
d.
Dalam
mendidik manusia sederhana, wara’ (hati-hati), tawadu’ (rendah hati) kita
tempatkan pada murid-murid Rasulullah lainnya. Semisal Abu Dzar Al-Ghifari,
Ali, Bilal, dan Abdullah umi maktum. Hampir 100 persen murid-murid Rasulullah
yaitu para sahabat memiliki karekteristik yang unik dan bersejarah berkat
kepiawaian beliau dalam memimpin umatnya.
3.
Humanis
Kepemmpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang humanis yaitu
kepemimpinan yang sesuai dan selaras dengan kehidupan manusia. Karena
Rasulullah adalah manusia biasa. Sehingga semua sikap, perilaku dan prestasinya
dapat kita contoh. Dalam firman Allah disebutkan: “ Katakanlah; Sesungguhnya
aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “ Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam
beribadah kepada Tuhannya. (al-Kahfi: 110)
Pernah
suatu kali seorang nenek datang kepada Rasulullah dan mohon agar ia masuk surga
bersama Rasululla. Nabi menjawab, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya surga tidak
bisa dimasuki oleh orang tua,”Langsung
saja nenek tersebut pergi sambil menagis. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan
berkata, “ Engkau tidak masuk surga dalam keadaan tua bangka, sebab Allah akan
membangkitkan kembali para wanita tua dalam usia yang masih muda.”
Allah
berfirman : “Sesunguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya
umurnya.” (Al-Waqiah: 35-37)
Wanita
tua itu akhirnya tertawa riang mendengar senda gurau Rasulullah tersebut.
Menurut riwayat wanita tua itu adalah Bibi Rasulullah yang bernama Safiyah dan
lain sebagainya
BAB III
KESIMPULAN
Dari
paparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa.
1.
Kepemimpinan
dipahami sebagai segala daya dan upaya
bersama untuk menggerakkan semua sumber dan alat (resourses) yang tersedia
dalam suatu organisasi. Sedangkan Kepemimpinan pendidikan sebagai mana
diungkapan oleh Fachrudi bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan
dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya
dengan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,agar
kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif di
dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.
2.
Adapun
karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya: Ke-Tuhanan, Universal,
Humanis, Raealistis, Harmonis, Berkeadilan, Mudah dan Dinamis .
3.
Peran
Nabi Muhammad Saw. dimulai dengan membentuk umat baru yang memiliki kemampuan
intelektual, perilaku, moral, hukum, perundang-undangan, dan bahasa tersendiri.
Sehingga apabila individu yang ada di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan
dunia lain, yang secara aqidah dan perilaku sama sekali berbeda, dengan uamat
yang lainnya, diantara model kepemimpinannya antara lain, Pendidikan yang
diawali dalam keluarga, penddikan dengan
baca tulis Al-Qur’an dan mendirikan lembaga pendidikan
Daftar
Pustaka
Abdurrahman
Mas’ud, Intelektual Pesantren Perhelatan Agama dan Tradisi, (Yogyakarta : LKiS,
2004).
Marno,
Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung: Refika
Aditama, 2008).
Mujamil
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan
Islam, (Jakarta: Erlangga,2007).
Jamal
Madhi, Menjadi Pemimpin yang efektif dan Berpengaruh: Tinjauan manajemen
Kepemimpinan Islam, Terj. Anang Syafrudin dan Ahmad Fauzan, (Bandung:PT Syaamil
Cipta Media,2002).
Haryanto,
Rasulullah Way of managing people seni mengelola sumberdaya manusia, (Jakarta:
Khalifah, 2008).